MAKS-2007-Su-27.jpg (640 × 480 piksel, ukuran berkas: 80 KB, tipe MIME: image/jpeg)
Sejarah
Pada tahun 1969, Uni Soviet mendapatkan informasi bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat telah memilih McDonnell Douglas untuk memproduksi rancangan pesawat tempur eksperimental (yang akan berevolusi menjadi F-15). Untuk menghadapi ancaman masa depan ini, Uni Soviet memulai program PFI (Perspektivnyi Frontovoy Istrebitel, "pesawat tempur taktis mutakhir") yang direncanakan menghasilkan pesawat yang bisa menyaingi hasil rancangan Amerika Serikat.Sukhoi Su-27 Flanker B, produksi awal
Sukhoi Su-27 Flanker B, produksi akhir
Namun, spesifikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat-syarat program ini pada satu pesawat saja ternyata terlalu rumit dan mahal. Maka program ini dibagi menjadi dua, yaitu TPFI (Tyazholyi Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, "pesawat tempur taktis mutakhir berat") and the LPFI (Legkiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, "pesawat tempur taktis mutakhir ringan"). Langkah ini juga mirip apa yang dilakukan Amerika Serikat, dimana Amerika Serikat memulai program "Lightweight Fighter" yang nantinya akan menghasilkan F-16. Sukhoi OKB diberikan program TPFI.
Rancangan Sukhoi pertama kali muncul sebagai pesawat sayap delta T-10, yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode NATO Flanker-A. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan, yang menghasilkan T-10S, yang terbang pertama kali pada 20 April 1981. Pesawat ini juga menemui kesulitan, dan jatuh pada tanggal 23 Desember 1981.
Versi produksi pesawat ini (Su-27 atau Su-27S, dengan kode NATO Flanker-B) mulai dipakai Angkatan Udara Soviet pada tahun 1984, tetapi baru dipakai menyeluruh tahun 1986, karena sempat terhambat oleh masalah produksi. Pesawat ini dipakai oleh Pertahanan Anti Udara Soviet (Voyska PVO) dan Angkatan Udara Soviet (VVS). Pemakaiannya di V-PVO adalah sebagai interseptor, menggantikan Sukhoi Su-15 and Tupolev Tu-28. Dan pemakaiannya di VVS lebih difokuskan kepada interdiksi udara, dengan tugas menyerang pesawat bahan bakar dan AWACS, yang dianggap sebagai aset penting angkatan udara NATO.
Sejarah tempur
Walaupun Su-27 dianggap memiliki kelincahan yang mengagumkan, pesawat ini belum banyak dipakai pada petempuran yang sebenarnya. Pemakaian pesawat ini yang patut disebut adalah pada Perang Ethiopia-Eritrea, dimana pesawat-pesawat Sukhoi Su-27A Ethiopia dipakai untuk melindungi pesawat pengebom Mig-21 dan Mig-23. Pada perang itu, pesawat-pesawat Su-27 tersebut berhasil menghancurkan empat Mig-29 Eritrea.Salah satu pilot yang berhasil menembak jatuh lawan adalah Aster Tolossa, yang menjadi wanita Afrika pertama yang memenangi sebuah pertempuran udara
Spesifikasi (Sukhoi Su-27)
Karakteristik umum
- Kru: Satu
- Panjang: 21,9 m (72 ft)
- Lebar sayap: 14,7 m (48 ft 3 in)
- Leading edge sweep: 42°)
- Tinggi: 5,93 m (19 ft 6 in)
- Area sayap: 62 m² (667 ft²)
- Berat kosong: 16.380 kg (36.100 lb)
- Berat terisi: 23.000 kg (50.690 lb)
- Berat maksimum lepas landas: 33.000 kg (62.400 lb)
- Mesin: 2× Lyulka AL-31F turbofan, 122,8 kN (27.600 lbf) masing-masing
Performa
- Kecepatan maksimum: 2.500 km/jam (1.550 mph Mach 2.35)
- Jarak jangkau: 1.340 km pada ketinggian air laut, 3.530 km pada ketinggian tinggi (800 mi pada ketinggian air laut, 2070 mi pada ketinggian tinggi)
- Batas tertinggi servis: 18.500 m (60.700 ft)
- Laju panjat: 325 m/s (64.000 ft/min)
- Beban sayap: 371 kg/m² (76 lb/ft²')
- Dorongan/berat: 1,085
Persenjataan
- 1 x meriam GSh-30-1 30 mm, 150 butir peluru
- 8.000 kg (17.600 lb) pada 10 titik eksternal
- 6 R-27, 4 R-73
- Su-27SM dapat menggunakan R-77 menggantikan R-27
- Su-27IB dapat menggunakan peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500
- 6 R-27, 4 R-73
- AA-11 Archer / R-73
- AA-10A/B/C/D/E Alamo-A/B/C/D/E / R-27R/T/RE/TE/AE
- AS-16 Kickback SRAM/ Kh-15/C
- Air bombs
-
- KAB-500Kr
- KAB-1500Kr
- KAB-1500L / 1500F / 1500L-PR
- KAB-500R
- KAB-500KRU
- ODAB-500
Pengguna
- Angola
- Belarus
- Republik Rakyat Cina
- Eritrea
- Ethiopia
- Indonesia
- Kazakhstan
- Rusia
- Ukraina
- Uzbekistan
- Vietnam
- Amerika Serikat
Rangkuman
Tipe | Pesawat tempur superioritas udara (Su-27 Flanker-B) |
Produsen | Sukhoi |
Terbang perdana | 20 Mei 1977 |
Diperkenalkan | Desember 1984 |
Status | aktif |
Pengguna | Rusia Aljazair, Angola, Belarusia, Cina, Eritrea, Ethiopia, India, Indonesia, Kazakhstan, Malaysia, Ukraina, Uzbekistan, Venezuela, Vietnam |
Jumlah produksi | 680 |
Harga satuan | US$35 juta |
Varian | Su-30 Su-33 Su-34 Su-35 Su-37 J-11 |
mantep... kapan indonesia bisa bikin sendiri ya.. denger2 2015 mo kerjasama ma korea bwt bikin pesawat tempur sendiri.. smoga saja
BalasHapusBikin mah nanti aja....yg penting beli dulu aja kan indonesia kaya_
BalasHapus