Senin, 18 Oktober 2010

Tips Mencari Kerja Untuk LuLusan Baru Posted by dickyharishidayat on May 18th, 2010

Sewaktu lulus dari perguruan tinggi pada tahun 2002 akhir, saya merasa memasuki dunia yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Rasanya semua menjadi lebih serius dan penuh dengan tanda tanya. Transfer bulanan rutin dari orangtua lambat laun menjadi terasa makruh hukumnya untuk diterima. Sajian menu tongseng favorit dibelakang kampus atau RM Padang didekat kontrakan melakukan metamorfosis masal menjadi makanan kelas atas. Daging kambing, rendang dan ayam gulenya seolah berkata “jangan songong dulu, cari kerja aja dulu ntar baru balik lagi kesini”. Belakangan saya semakin sadar bahwa itulah gejala-gejala pada masa transisi Bab baru dari hidup seseorang yang sangat menentukan bagi judul bab-bab selanjutnya.
Tugas mulia sebagai pencari kerja sangatlah menantang -kalau tidak boleh saya sebut sangatlah berat- bagi saya. Cukup banyak hal-hal yang perlu dipersiapkan baik dari dalam diri maupun lingkungan. Mulai dari memupuk mental pantang menyerah, mempersiapkan Resume/CV sampai memberi pengertian kepada keluarga tentang kondisi anda agar secara moral mereka dapat memberikan dukungan penuh. Merupakan suatu keuntungan besar bila anda berada dalam suatu lingkungan yang senantiasa memberikan masukan yang membangun serta selalu memberikan dukungan yang positif serta informasi terbaru, namun apabila anda berada dalam lingkungan dengan frekuensi yang sama dengan anda (sama-sama pencari kerja) maka bersiaplah untuk mendengar keluhan dan melihat sikap putus asa yang secara sadar maupun tidak, dapat membuat anda tersugesti untuk ikut menjadi lemah. Kalau sudah begini, ada baiknya anda jauhi lingkungan tersebut untuk sementara.
Ok. Dua paragraf diatas hanya sebuah ilustrasi singkat. Sekarang mari kita satu persatu membahas hal-hal yang perlu dilakukan sebagai pencari kerja bagi lulusan baru (fresh graduated).
1. Membangun sebuah jaringan
Jaringan disini adalah membangun hubungan yang saling menguntungkan. Hubungannya bisa dengan teman, dosen, senior/alumnus, bahkan praktisi di dunia kerja. Karena membangun jaringan ini bukan hal yang mudah dan tidak dapat dilakukan secara instant maka (sebenarnya) mulailah membangun jaringan ini pada saat anda masih duduk dibangku kuliah. Kemudian bagaimana caranya memulai membangun jaringan?
  • Dengan mengikuti organisasi-organisasi seperti Himpunan Mahasiswa, Klub Bahasa Inggris, Pecinta Alam, Student Chapter, Remaja Masjid dll (pilih mana yang paling anda minati, jangan berlebihan sehingga menyita waktu pribadi anda). Tidak jarang salah satu dari organisasi tersebut mengadakan kegiatan yang mengundang praktisi/dosen tamu/peneliti yang nantinya dapat kita gali infonya mengenai perusahaan/institusi tempatnya bekerja serta jangan lupa untuk minta alamat kontak (biasanya email) agar anda dapat menanyakan sesuatu atau sekedar keep in touch diwaktu berikutnya.
  • Mengikuti seminar dan pelatihan. Selain dapat ilmu yang sesuai dengan disiplin ilmu anda, maka dibalik seminar dan pelatihan sebenarnya kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk saling berkenalan dan melebarkan jaringan. Bahkan saya meyakini banyak dari rekan-rekan yang mendapatkan informasi kerja praktek/tugas akhir bahkan lowongan kerja dari kegiatan ini.
  • Mengikuti mailing list profesi. Dengan mengikuti mailing list sesuai dengan profesi anda kelak, diharapkan anda bisa mengumpulkan berbagai informasi berkenaan dengan pekerjaan sekaligus update ilmu dari dunia kerja. Tapi ingat, jangan melakukan posting-posting yang bernada sok tahu atau menggurui, karena ingat bahwa mailist ini merupakan tempatnya orang-orang yang lebih berpengalaman dari anda.
  • Membuat tulisan ilmiah. Biasanya dilakukan dengan konsultasi kepada dosen dari disiplin mata kuliah yang berkaitan dengan tema tulisan ilmiah anda. Dengan seringnya anda berinteraksi dengan dosen, tentu mereka akan mengenal anda. Bila kualifikasi anda menjanjikan, suatu saat ketika pak/bu dosen tersebut memiliki project pasti anda akan dipercaya untuk ikut menyumbangkan pikiran dan tenaga. Ini sangat baik untuk menambah pengalaman anda dan bisa dijual di CV.
Intinya dalam membangun dan kemudian memelihara jaringan, jangan sampai anda tiba-tiba menghubungi seseorang bila anda sedang butuh saja. Maka menjaga silahturahmi dan komunikasi sesungguhnya merupakan tulang pungung dalam memelihara sebuah jaringan. Dan harus diingat bahwa bukan semata-mata bagaimana anda mengenal orang lain, tetapi bagaimana anda dikenal oleh orang lain. Dapat kan point-nya?
2. Menyiapkan Curriculum Vitae/Resume
Istilah Curriculum Vitae (CV) dan Resume sebenarnya sama saja, untuk Resume biasanya banyak digunakan oleh American People dan untuk masyarakat Indonesia lebih familiar dengan CV. Namun kalau dilihat isinya sebenarnya sama. Jangan terlalu memusingkan mengenai istilah, yang penting sesuaikan saja dengan tempat anda melamar pekerjaan. Bila yang diminta adalah Resume maka beri judulnya Resume dan apabila mereka minta CV maka beri judulnya CV.
Tidak ada standar baku mengenai kaidah penulisan CV. Namun tulis CV anda dalam bentuk kronologis/point, bukan dalam bentuk paragraf (kecuali ringkasan/summary), usahakan tidak lebih dari 3 lembar. Untuk versi bahasanya disesuaikan dengan permintaan atau keadaan. Hal ini bisa kita lihat dari iklan/info lowongan, apabila ditulis dalam bahasa Indonesia maka mengirimkan CV anda dalam bahasa Indonesia saya pikir tidak akan menjadi masalah. Namun apabila iklan lowongan ditulis dalam bahasa Inggris atau ada perintah untuk menggunakan bahasa Inggris dalam CV anda, maka kirimkan CV versi bahasa Inggris. Disamping itu tentu saja anda disarankan untuk membuat dua versi bahasa untuk CV anda. Adapun bagian-bagian yang wajib dimiliki oleh sebuah CV diantaranya:
  • Nama lengkap dan informasi kontak. Bubuhkan nama anda sesuai dengan akte kelahiran/ijazah terakhir untuk menghindari kemungkinan perselisihan yang bisa timbul. Mencantumkan alamat rumah tetap. Hindari menggunakan alamat email yang kurang patut dan sulit dibaca, seperti: maling_ayam@lamaran.com atau D3RY_4R0y@lamaran.com, hal ini guna menghindari kesalahan pengetikan ketika akan dihubungi oleh perusahaan dan boleh jadi tim seleksi akan merasa tidak berkenan dengan alamat email yang kurang patut. Ingat, mungkin saja mereka memiliki puluhan bahkan ratusan CV yang harus diseleksi sehingga akan dengan mudah mencampakkan CV anda ketika menemukan sesuatu yang kurang berkenan. Pastikan nomer telp anda telah ditulis dengan benar kalau perlu beri nomer alternatif yang berbeda operator dari nomer pertama untuk berjaga-jaga siapa tahu anda pergi kedaerah yang tidak memiliki sinyal untuk operator tertentu.
  • Ringkasan (Summary). Tulis beberapa kalimat yang dapat menggambarkan (lamanya) pengalaman kerja, kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan anda. Masukkan kata kunci yang disesuaikan dengan posisi yang dilamar. Misal posisi untuk Junior Akuntan, maka coba tulis “saya pernah melakukan kerja praktek sebagai asisten akuntan selama 3 bulan dan mendapat predikat karyawan magang terbaik”. Atau kalimat lain yang dapat dijual dan dapat membuat kesan positif oleh pembaca. Satu pertanyaan yang perlu anda jawab pada saat membuat ringkasan adalah “kenapa perusahaan harus menerima anda sebagai karyawan?”. Tentu saja tulis dengan jujur dan tidak mengada-ngada!
  • Pengalaman kerja praktek/magang. Bila anda melakukannya lebih dari satu kali, urutkan dari yang terbaru diatas, terlama dibawah. Cantumkan juga nama perusahaan, posisi anda, periode kerja anda di perusahaan yang dimaksud, serta uraikan peran dan tanggung jawab anda secara singkat. Kegiatan organisasi yang pernah diikuti, seminar maupun pelatihan sangat dianjurkan untuk dicantumkan.
  • Pencapaian (accomplishment). Budaya ketimuran yang sungkan untuk menyampaikan (bukan memamerkan) kelebihan terkadang harus disisihkan dalam pembuatan CV. Ada baiknya anda mengingat-ingat kembali pencapaian yang pernah ada lakukan. Pencapaian disini bukan sesuatu yang identik dengan mendapatkan piala atau medali, melainkan sesuatu yang signifikan dalam proses pengembangan diri, karir, maupun organisasi. Contoh: “Memetakan sungai bawah tanah dan mata air di daerah Karst sehingga dapat menghemat pengeluaran penduduk untuk membeli air bersih sebesar 40%”.
  • Sejarah Pendidikan. Memberikan informasi gelar yang anda peroleh dan nama lembaga pendidikannya. Mulailah dengan jenjang pendidikan tertinggi dibagian atas dan terendah dibagian bawah.
  • Informasi tambahan. Tuliskan apa saja yang menurut anda dapat membuat pembaca tertarik dan dan dapat menjadi nilai tambah sesuai dengan posisi yang dilamar, seperti: Judul artikel yang pernah dimuat, kemampuan berbahasa asing, kemampuan mengendarai kendaraan 4WD, Memiliki Passport dll.
  • Sebagai tambahan, ada baiknya anda menyiapkan lembar nama-nama referensi, dimana referensi tersebut diharapkan akan bisa mengkonfirmasi kualifikasi anda yang tertera di CV. Sebelumnya anda harus meminta ijin terlebih dahulu kepada beliau yang akan anda jadikan referensi sebelum anda mencantumkan namanya. Referensi ini bisa saja mantan pembimbing pada saat kerja praktek atau dosen wali. Perlu diketahui bahwa referensi ini jarang ditanyakan oleh perusahaan.



Pada saat mengirimkan CV biasanya dibarengi oleh surat lamaran. Isinya mengenai keterangan singkat mengenai diri anda (perkenalan), darimana kita mendapat informasi lowongan, dan posisi apa yang anda lamar (sebutkan). Usahakan surat lamaran ini tidak lebih dari satu halaman. Dibawah ini merupakan contoh surat lamaran dan CV. Sekali lagi, ini hanya contoh. Tugas anda adalah membuat CV yang sesuai dengan kualifikasi anda dan disesuaikan dengan posisi yang dilamar.
Contoh surat lamaran dalam bahasa Indonesia



Contoh Curriculum Vitae





3. Mencari Informasi Lowongan
Ada banyak cara untuk mencari informasi lowongan kerja diantaranya melalui Koran Kompas setiap hari Sabtu dan Minggu. Menjadi anggota di situs-situs pencari kerja seperti: Jobsdb.com, petromindo.com dan Jobstreet.com. Mengaktifkan kembali jaringan yang anda miliki guna membuka informasi seluas-luasnya dari orang dalam karena tidak jarang perusahaan tidak mempublikasikan lowongan yang ada, namun mereka hanya menyampaikan secara terbatas. Bisa juga melalui pengumuman di kampus, kantor pos atau bahkan melakukan door to door langsung ke perusahaan yang sudah anda pelajari sebelumnya. Hal ini pernah saya lakukan dengan bermodalkan alamat-alamat perusahaan yang saya dapatkan dari relasi kemudian saya datangi satu persatu untuk sekedar bertemu dengan HR Manager, HR Officer atau paling mentok bertemu dengan security. Syukur-syukur kalau ada orang yang dikenal sehingga anda bisa membuat janji bertemu sebelumnya. Dalam usaha door to door ini, targetkan bahwa selain anda mencari informasi lowongan kerja dan memberikan lamaran anda, bukan bagaimana anda harus dipanggil untuk tes kerja. Ada satu lagi yang cukup efektif menjaring informasi lowongan, yaitu dengan mengikuti mailing list profesi atau almamater. Tidak jarang para senior di almamater atau praktisi disebuah perusahaan melakukan posting info lowongan kerja melalui mailist-mailist semacam ini.
4. Mengirim Lamaran
Mengirimkan lamaran kerja bisa dilakukan melalui beberapa cara tergantung dari permintaan perusahaan/insitusi, diantaranya:
  • Melalui pos. Biasanya pada pengumuman lowongan kerja sudah tercantum alamat yang harus anda tuju ketika akan mengirimkan lamaran berupa hardcopy. Jangan lupa sertakan semua persyaratan yang diminta, teliti sebelum dikirim jangan sampai ada persyaratan yang tertinggal.
  • Datang langsung ke perusahaan/institusi yang dimaksud. Hal ini pernah saya lakukan karena mendapat rekomendasi oleh teman untuk langsung wawancara dengan user. Jangan lupa untuk memastikan alamat, nama gedung, dan suite-nya. Hal ini selain membuat anda mudah untuk mencari juga untuk berjaga-jaga apabila ditanya oleh bagian keamanan di lobby. Bisa dipastikan akan menjadi kacau bila anda tidak tahu alamat dan siapa orang yang akan anda tuju. Jangan lupa mencatat nomer telp kontak person yang dapat dihubungi karena siapa tahu ada perubahan rencana dari pihak anda.
  • Mengirim CV ke headhunter. Dengan mengirimkan CV anda ke headhunter berarti anda sudah mempercayakan mereka untuk mencarikan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi anda. Biasanya headhunter minta CV anda dalam format Ms. Words agar mudah diedit oleh mereka.
  • Melamar secara online. Untuk beberapa perusahaan yang telah memiliki sistem teknologi informasi yang baik, mereka menyediakan format lamaran dalam bentuk online via internet. Jadi sediakan waktu anda untuk langsung mengisi lembar aplikasi langsung melalui alamat web yang telah ditentukan. Apabila anda melakukannya di warnet, jangan lupa membawa semua berkas-berkas yang diperlukan, seperti CV, ijazah, transkrip dll karena pertanyaan yang harus diisi biasanya seputar kualifikasi yang ada dalam CV anda. Pilih warnet yang memiliki bandwith yang besar dan memiliki tempat yang nyaman serta fasilitas yang lengkap (scanner, usb port dll). Perhatikan batas waktu terakhirnya, karena apabila anda melamar setelah melewati batas akhir yang telah ditentukan maka lamaran anda akan ditolak secara otomatis.
  • Melalui email, mengirim lamaran melalui email biasanya lebih sederhana dibandingkan cara yang yang lain. Namun pastikan subject email sesuai dengan yang diinginkan oleh penerima (misal: “subj: GEO”). Gunakan format file yang tidak asing seperti .pdf atau .doc. Usahakan ukuran file sekecil mungkin agar mudah masuk ke inbox penerima. Untuk penamaan file dibuat sederhana seperti: “sudirman_CV.pdf”.
5. Pengaturan Data (administrasi data)
Mungkin anda bertanya-tanya, untuk apa mau melamar kerja harus repot-repot melakukan pengaturan data? Begini, perlu diketahui bahwa perusahaan yang anda lamar belum tentu memanggil anda untuk ikut tes setelah satu minggu atau segera setelah anda mengirim lamaran. Boleh jadi anda baru dihubungi kembali satu bulan kemudian, atau tiga bulan kemudian bahkan mungkin saja setelah satu tahun anda baru dihubungi! Percayalah, saya memiliki seorang teman yang dengan pengalaman seperti ini, dan kabar baiknya dia diterima oleh perusahaan yang telah menyimpan CV-nya selama satu tahun tersebut (perusahaan ini merupakan perusahaan ternama dalam bidang migas). Untuk itu, ada baiknya bila anda membuat suatu tabel yang berisi informasi kapan, kemana, melalui apa lamaran anda dikirim agar kapanpun perusahaan memanggil, anda masih bisa membuka file catatan lamaran anda untuk membantu anda mengingat-ingat kembali posisi apa yang anda lamar serta latar belakang perusahaan yang anda lamar. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
No Posisi yang dilamar (a) Nama Perusahaan Tanggal kirim lamaran & Nama file (c) Lamaran Melalui (d) Contact Person (e) Info tambahan (f)
1 Geologist PT. Tambang Berlian Jaya 1 Jan 09 sudirman_cv.pdf email ke: hrd@tbj.com Ibu Muslimah (staff HRD), 021-52xxxxx Panggilan psikotes tgl 2 Maret 09. Pkl 08:00 wib. Gdg Sentra Mulia lt 18, Jakarta Selatan
2 Logistic Superintendent PT. Logistic Harapan Jaya 15 Jan 09 Sdm_CV2.pdf via pos: Bag. Sumber Daya Manusia. PT. LHJ, Jl. Semangat Raya no 12, Jakarta. no contact wawancara dengan user. 12 Februari 09. Pkl 13:30 wib. Temui bapak Masrun.
Tabel diatas hanya contoh, bila menurut anda masih perlu kolom tambahan yang dapat menambah informasi dalam usaha anda mendapat pekerjaan silahkan saja modifikasi tabelnya sesuai kebutuhan.
Kemudian ada satu hal yang tidak kalah pentingnya mengenai penyimpanan data-data yang berhubungan dengan melamar pekerjaan (CV, surat lamaran, hasil pemindaian dari ijazah, transkrip, sertifikat dll). Ada baiknya anda menyimpan file-file tersebut kedalam satu flash disk yang bisa anda bawa berpergian kemana-mana sehingga anda bisa mengakses file anda kapanpun dan dimanapun anda membutuhkannya. Lalu kalau flash disk-nya hilang bagaimana? Baik, kalau memang seperti itu, kirim saja file-file tersebut ke email anda sendiri (pastikan file tidak terlalu besar), sehingga ketika anda memerlukannya dan anda lupa membawa flash disk, anda bisa akses melalui internet dan membuka email anda untuk mendapatkan file yang diperlukan.
***
Harapan saya anda terus berinovasi dan mengembangkan hal-hal baru berkaitan dengan mencari kerja untuk lulusan baru. Dan asal tahu saja, semua rencana yang telah anda atur dengan baik belum tentu menghasilkan sesuatu sesuai dengan rencana anda. Atau mungkin sebaliknya, boleh jadi anda tidak bersungguh-sungguh dalam mencari pekerjaan, namun dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang anda inginkan. Menurut saya keduanya adalah cobaan dan yang paling penting anda harus memiliki ketabahan yang ekstra. Selalu berkonsultasi kepada yang Maha Memberi dan Maha Mengetahui. Jangan sekali-kali berprasangka buruk kepada-Nya.
Wassalam.
Hani Adi Graha – TG’97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar